Selasa, 09 September 2014

KIAT MENDAPATKAN PEKERJAAN



 
Melamar pekerjaan bisa disebut sebagai suatu hal yang gampang-gampang susah. Ada pelamar yang hanya mengirimkan satu surat lamaran, kemudian dipanggil wawancara dan langsung diterima bekerja. Sebaliknya ada pelamar yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran dan sudah dipanggil untuk wawancara berkali-kali namun tidak kunjung diterima bekerja. Dalam banyak kasus, kemampuan akademik yang tinggi juga seringkali bukan jaminan untuk bisa diterima bekerja. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok terakhir yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran tetapi tidak kunjung diterima bekerja  seringkali menjadi frustrasi dan akhirnya putus asa sehingga kehilangan semangat untuk mencari pekerjaan. Akibatnya mereka cenderung menjadi penganggur dan memiliki konsep diri yang negatif.

Demi menjaga agar jangan sampai sang pelamar menjadi frustrasi maka ada beberapa hal yang harus dipahami dan dipelajari secara seksama oleh para pencari kerja. Sama halnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan lain dalam hidup ini, maka mencari pekerjaan pun memerlukan suatu pemahaman, keterampilan dan keahlian tersendiri. Hanya orang-orang yang menyadari hal inilah yang akan mampu memenangkan kompetisi (di Indonesia bisa disebut Hyper-kompetisi) dalam mendapatkan pekerjaan.  Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pencari kerja, di antaranya adalah sebagai berikut : 

1.  Pemahaman terhadap Proses Pencarian Pekerja
Pemahaman yang benar terhadap proses pencarian pekerjaan akan sangat berguna bagi pencari kerja agar terhindar dari rasa frustrasi. Beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami pencari kerja misalnya:
  • Pencarian pekerjaan adalah identik dengan mempromosikan diri sendiri dan talenta yang dimiliki
  • Mengetahui dengan pasti bagaimana talenta yang dimiliki dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yang dilamar
  • Mencari pekerjaan merupakan suatu pekerjaan juga, jadi perlu bersabar karena pasti membutuhkan waktu
  • Buat rencana dan ikuti rencana tersebut, meski tidak harus diikuti secara kaku
  • Mencari pekerjaan harus pantang menyerah 

2.  Kenali Diri Anda Sendiri
Identifikasi kemampuan, minat, bakat, nilai-nilai hidup, kebutuhan dan kebiasaan anda. Jika anda memahami hal tersebut maka akan lebih  mudah bagi anda dalam menentukan jenis pekerjaan apa dan perusahaan seperti apa yang akan anda pilih.

 
3. Tentukan Tujuan Karir Anda
Putuskan jenis karir yang menjadi tujuan anda, perusahaan apa yang cocok bagi anda, dan bila perlu tentukan juga lokasi atau area di mana anda akan bekerja.  

4. Buatlah Career Portfolio 
Buatlah career portfolio anda dengan menyiapkan dokumen-dokumen pelengkap seperti :
  • Surat Lamaran
  • Resume
  • Surat Rekomendasi, piagam penghargaan, dll.
  • Transkrip Nilai, Ijazah, Sertifikat, dll.
  • Kartu Nama (jika ada) 

5. Perluas Jaringan
Mencari pekerjaan seringkali memerlukan kerjasama tim. Dalam hal ini anda harus memiliki jaringan atau networking untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan tentang lowongan pekerjaan yang sesuai untuk anda. Anda bisa bekerjasama dengan teman, anggota keluarga atau pun kenalan anda untuk mendapat berbagai informasi yang dibutuhkan. Semakin luas networking maka akan semakin cepat kemungkinan anda untuk mendapatkan pekerjaan atau setidaknya akan banyak peluang lowongan kerja yang tersedia.

6. Kenali Tempat/Perusahaan yang Dilamar
Kenyataan pahit yang harus dialami oleh pekerja karena di PHK atau para pencari kerja yang "ditipu" oleh si pemberi pekerjaan, hendaknya menjadi pelajaran bagi anda sebelum mengirimkan surat lamaran pekerjaan. Artinya jangan sampai anda melamar di perusahaan yang kurang terjamin masa depannya. Salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk mengenali perusahaan/pemberi pekerjaan adalah dengan mencari informasi secara rinci tentang perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan tersebut, mencakup kemampuan finansial, jenis usaha, jenis pekerjaan yang ditawarkan (pegawai tetap atau kontrak), siapa pemiliknya, dll.  Jika akhirnya anda menemukan kecocokan dengan tujuan karir anda maka barulah anda boleh mengirimkan surat lamaran. Dalam hal bahwa anda melamar melalui iklan lowongan kerja yang ada di media massa maka pilihlah iklan lowongan kerja yang diterbitkan di media massa yang sudah terpercaya. Dan untuk ini pun anda tetap harus mengecek lagi profile perusahaan pemberi pekerjaan.  


7. Melamar
Melamar pekerjaan membutuhkan suatu seni tersendiri oleh karena itu pencari kerja harus benar-benar mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan lamaran tersebut secara seksama. Lakukan hal yang sama setiap kali anda melamar pekerjaan.

8. Wawancara Kerja
Wawancara kerja merupakan suatu proses yang menghantar anda ke "gerbang perusahaan". Artinya jika anda sudah memasuki tahap wawancara kerja maka anda memiliki kesempatan untuk lebih mengenal perusahaan dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi anda secara lebih rinci. Oleh karena itu, pencari kerja harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi wawancara kerja.

9.Menerima atau Menolak Tawaran Pekerjaan 
Seperti yang telah dikemukakan bahwa mencari pekerjaan adalah gampang-gampang susah, maka konsekuensi logis yang akan dihadapi setiap pencari kerja adalah diterima atau ditolak. Dalam kenyataannya, meski disadari bahwa mendapatkan pekerjaan adalah suatu hal yang sulit, namun terkadang ada tawaran pekerjaan yang terpaksa ditolak sendiri oleh si pelamar karena berbagai alasan. Dalam hal ini, jika anda termasuk pelamar yang terpaksa menolak tawaran pekerjaan, maka lakukan hal tersebut dengan cara-cara elegance sehingga tidak menyinggung perasaan orang-orang di perusahaan yang anda lamar. Sebaliknya jika anda menerima tawaran kerja maka sampaikan rasa terima kasih penghargaan atas kesempatan untuk berkarir di perusahaan tersebut dan tindaklanjuti dengan membuat kesepakatan kerja serta langkah-langkah yang harus anda persiapkan sebelum mulai bekerja.  

10. Evaluasi Proses
Jika anda tetap belum berhasil mendapatkan pekerjaan meski sudah menjalani beberapa langkah di atas, maka anda perlu mengevaluasi seluruh proses pencarian pekerjaan. Tanyakan pada diri anda sendiri:
  • Apakah saya sudah melakukan semua hal yang wajib dan perlu dilakukan?
  • Seberapa jauh persiapan saya dalam menempuh setiap langkah di atas?
  • Hal-hal apa saja yang perlu saya perbaiki dan apakah ada hal lain yang kurang?
  • Jika memang ternyata masih tetap gagal mendapat pekerjaan meski sudah merasa melakukan langkah-langkah yang optimal, maka ada baiknya anda mencari bantuan kepada orang-orang yang profesional, misalnya konselor atau psikolog. Dengan bantuan mereka anda mungkin bisa mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab kegagalan anda mendapatkan pekerjaan. 
  • Dengan pemahaman terhadap keseluruhan proses pencarian pekerjaan diharapkan individu memiliki ketahanan diri dalam menghadapi berbagai tantangan sebelum berhasil memperoleh pekerjaan. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi anda semua yang saat ini sedang mencari pekerjaan. Selamat mencoba.
_____________________________


MENGAPA KARIR SAYA MENTOK ?

Penyebab :

  1. Kurang suka hal yang baru
Karier merupakan hal yang penting bagi para profesional. Lazimnya mereka sangat fokus pada suatu hal. Namun tidak sedikit pula yang dapat terjebak dalam rutinitas karena sulit menerima perubahan. Melakukan hal yang baru merupakan suatu tantangan. Itu berarti keluar dari zona nyaman dan masuk ke dalam zona perang. Inilah hambatan terbesar yang membuat karier kita mengalami stagnasi.  
  1. Takut menerima tanggung jawab yang lebih besar
Rasa tidak percaya diri sering membuat kita merasa takut melangkah. Akibatnya kita tidak siap mental dan ragu-ragu untuk menerima tugas yang lebih besar. Apa yang dikhawatirkan justru itulah yang biasanya terjadi. Respon yang kurang tepat atas pengalaman kegagalan bisa membuat kita trauma. Akhirnya kita menjadi takut menerima resiko dan sulit berkembang.
  1. Gagal membuat perencanaan karier
Pernahkah kita melakukan suatu perjalanan tanpa mengetahui bagaimana caranya untuk tiba di tempat tujuan? Demikian halnya dengan karier kita. Kegagalan dalam merencanakan karier membuat kita sulit mengembangkan karier dengan baik.
  1. Kurang menjalin relasi
  2. Tidak bisa menangkap peluang
  3. Kurang percaya diri dan suka berdalih
  4. Kurang motivasi diri
  5. Kurang kreatif
  6. Kurang informasi
  7. Terlalu pilih-pilih
  8. Puas pada kondisi/keadaan sekarang


Solusi :

  1. Mengembangkan sikap inisiatif
Bagaimana respons kita ketika mengalami hambatan atau tantangan baru? Apakah kita menyerah dengan mudah atau justru merasa antusias? Inisiatif merupakan bentuk dari kreativitas dan keberanian untuk mencoba. Sering kali dalam keadaan terdesak kita justru dapat menggali kreativitas.
  1. Menggali dan melatih potensi menjadi kompetensi
Ada sebuah kisah menarik. Suatu ketika, Nasruddin Hoja ditugaskan memimpin pasukan untuk berperang. Namun ia mengalami kekalahan. Baginda kesal sekali kepada Nassruddin sambil menunjuk-nunjuk peta, “seharusnya kamu pertama-tama menyerang kemari, lalu kesana, dan akhirnya benteng ini.” Nasruddin hanya menjawab, “Yang mulia benar. Tapi di medan pertempuran jari-jemari tidak bisa menyerang dan merebut benteng.” Sering kali kita lupa bahwa semua yang telah dipelajari hanyalah teori, hingga hal itu perlu benar-benar dipraktikkan. Potensi dan pengetahuan yang dimiliki merupakan dasar yang baik. Tetapi praktik dan latihan akan mengubahnya menjadi kompetensi yang terbukti.
  1. Membuat ‘Goal Setting’
Sebuah penelitian mengatakan dibutuhkan waktu beratus kali masa hidup kita jika ingin mencapai semua hal yang sebenarnya mampu dikerjakan. Sayangnya, kita diberi kesempatan hanya sekali saja dalam hidup untuk mencapai yang terbaik. Itu berarti ada hal-hal yang harus diprioritaskan. Membuat ‘goal setting’ dimulai dengan menetapkan tujuan, rencana, perasaan, atau tindakan kita secara fokus pada mind set kita. Maka, seluruh fungsi saraf kita menjadi siaga dan terarah pada aktifvitas tersebut. Prioritas berarti dapat mendahulukan hal-hal yang bersifat penting dan mendesak dari hal-hal yang sia-sia dan dapat diabaikan.
  1. Selalu optimis, percaya diri
  2. Analisis SWOT secara cerdas
  3. Positif thinking
  4. Penuh tanggung jawab
  5. Menjalin relasi dan mencari/mengakses informasi
  6. Lebih baik bekerja daripada menganggur
  7. Berani bermimpi
  8. Suka tantangan


KATA – KATA BIJAK


“ Masa depan dan karier kita ditentukan oleh kompetensi dan sikap kita dalam menghadapi tantangan dan peluang baru”