Minggu, 16 September 2012

Gas Metal Arc welding (GMAW)



1.      Definisi GMAW
Proses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat, dengan menggunakan elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung ( inert & active gas )
2.      Kelebihan GMAW
Proses Pengelasan GMAW memiliki performa dan hasil sangat yang baik.
Pada umumnya proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
a.       Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat
b.      Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding positif
c.       Tidak menghasilkan slag atau terak,layaknya terjadi pada las SMAW
d.      Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan SMAW
e.       Membutuhkan kemampuan operator yang baik
f.       Proses pengelasan GMAW sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi
g.      Membutuhkan sedikit pembersihan post-weld
3.      Kekurangan GMAW
Pada proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelemahan , antara lain :
a.       Wire-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou
b.      Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback
c.       Cacat las porositi sering terjadi akibat pengunaan kualitas gas pelindung yang tidak baik.
d.      Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik.
e.       Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit
4.      Proses GMAW
Proses pengelasan GMAW, panas dari proses pengelasan ini dihasilkan oleh busur las yang terbentuk diantara elektroda kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Selama proses las GMAW, elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit logam las dan membentuk butiran las (weld beads). Gas pelindung digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi  dan melindungi hasil las selama masa pembekuan (solidification).

5.      Peralatan GMAW
Secara umum peralatan yang dibutuhkan untuk proses pengelasan GMAW adalah
a.       Mesin las ( Power Source )
b.      Elektroda ( Wirefeeder )
c.       Welding gun/torch
d.      Tabung gas pelindung
e.       Regulator
f.       Gas mixturer

6.      Prosedur Pengelasan
a.       Bersihkan jalur logam yang akan dilas
b.      Pilih elektroda yang akan digunakan, untuk logam yang tipis gunakan diameter yang kecil, sedangkan untuk logam yang tebal gunakan elektroda dan mesin yang lebih besar
c.       Gunakan jenis elektroda yang tepat, sesuai dengan logam dasarnya (base metal) dan posisi pengelasannya
d.      Gunakan jenis gas pelindung yang tepat (lihat bab mengenai gas pelindung), sesui dengan jenis logamnya (ferro atau non ferro)
e.       Setting semua parameter pengelasan pada mesin las
f.       Nyalakan mesin las
g.      Jaga jarak stickout tetap antara ¼ hingga 3/8 inchi (lihat bab mengenai ekstensi elektroda)
h.      Jaga posisi torch sesuai arah pengelasan
i.        Setelah selesai, matikan mesin las
j.        Bersihkan jika ada slag
7.      Cacat Pengelasan
a.       Kurang Fusi
Cacat las ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi peleburan diantara logam las dan permukaan dari base metal. Biasanya diakibatkan oleh kecepatan pengelasan terlalu lambat. Terkadang juga diakibatkan oleh arus las yang rendah.
b.      Porositi
Porositi adalah lubang diakibatkan oleh gelembung gas yang ditemukan didalam weld bead yang telah membeku. Penyebab utama dari porositi adalah kontaminasi atmosfir, oksidasi yang tinggi pada permukaan benda kerja, kurangnya paduan doksidasi pada elektroda. Kontaminasi atmosfir dapat diakibatkan oleh :
1)      Kurangnya aliran gas pelindung
2)      Aliran gas pelindung yang berlebihan
3)      Adanya kerusakan pada peralatan gas plindung
4)      Adanya angin pada tempat kerja
c.       Undercut
Cacat las ini diakibatkan oleh penggunaan parameter las yang kurang tepat, khususnya kecepatan pengelasan dan tegangan las. Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan undercutting terjadi. Dengan mengurangi kecepatan pengelasan akan dapat mengurangi besarnya undercutting bahkan menghilangkannya.
d.      Keretakan Memanjang
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan-panas dan keretakan-dingin.
1)      Keretakan panas dapat terjadi ketika weld bead berada antara temperatur meleleh dan membeku. Keretakan in disebabkan oleh salah memilih jenis dari elektroda.
2)      Keretakan-dingin biasanya terjadi pada saat weld bead membeku. Keretakan ini terjadi karena pada saat membeku, crater dibuka.
Keretakan lainnya yang dapat terjadi adalah keretakan karena kesalahan dalam penggunaan teknik pengelasan. Keretakan yang terjadi di ujung hasil pengelasan terjadi karena kesalahan dalam teknik akhir dari pengelasan. Dapat diatasi dengan cara membalikkan arah pengelasan pada akhir pengelasan.

Sumber : Modul Teori Pengelasan Logam, disusun Oleh RISWAN DWI DJAMIKO, mPd ,UNY.

1 komentar: